Sabtu, 28 April 2012

Grade Uang Koin ( Logam )


Sebagai seorang numismatik, ada beberapa aturan dasar yang wajib diketahui dan dijadikan pedoman terutama saat berburu mata uang kuno, agar tidak ”merasa” tertipu dengan harga fantastis yang ditawarkan penjual uang kuno. Selain dari segi sejarah, kelangkaan, keunikan, ada hal yang tidak kalah penting yaitu dengan mengetahui tingkat kondisi fisik mata uang atau sering disebut Grade.

Pengetahuan grade sangat berkaitan erat dengan penentuan harga jual beli dan nilai tukar menukar suatu koleksi. Semakin tinggi grade suatu uang maka semakin tinggi pula harga uang tersebut. Sebaliknya, jika gradenya rendah maka harganya menjadi murah.

Berikut ini urutan grade atau kondisi fisik khusus koin :
1. Proof ( PR )
Uang koin yang dicetak dan diedarkan khusus untuk para kolektor. Permukaan koin berkilau tanpa cacat

2. Mint State ( MS )
*        Uang koin yang baru dicetak atau baru diedarkan secara resmi oleh suatu negara
*        Secara keseluruhan terlihat sempurna
*        Mengkilap, cemerlang, tidak ada cacat

3. Uncirculated ( UNC )
*        Masih mengkilap, namun tak sesempurna MS
*        Terdapat sedikit tanda atau bekas adanya sirkulasi pemakaian uang

4. Extremely Fine ( XF or EF )
*        Uang yang diedarkan masih sedikit
*        Masih berkilau namun ada beberapa bagian koin yang sudah tidak mengkilap
*        Ada sedikit aus di pinggiran koin dan atau bagian yang menonjol

5. Very Fine ( VF )
*        Uang yang beredar sudah agak banyak
*        Koin sudah tidak mengkilap lagi
*        Di permukaan koin terdapat goresan halus
*        Di pinggiran dan bagian yang menonjol pada koin terdapat tanda aus yang sangat jelas
*        Seluruh detil koin (tulisan,gambar) terlihat jelas dan lengkap

6. Fine ( F )
*        Seluruh detil penting koin masih terlihat namun ada struktur menonjol yang telah bersatu dengan bagian yang rata
*        Terdapat aus yang jelas dan banyak
*        Terdapat kotoran namun masih mudah dibersihkan dengan jari.

7. Very Good ( VG )
*        Desain dan tahun masih terlihat jelas namun detil koin sudah agak samara
*        Banyak sekali aus bahkan ada bagian pinggir yang mungkin hilang
*        Terlihat goresan kecil hingga besar
*        Terdapat kotoran yang tidak bisa dihilangkan dengan jari

8. Good ( G )
*        Seluruh detil penting koin, desain, tahun masih terlihat meskipun agak rata
*        Sebagian tulisan, gambar hilang
*        Terdapat sangat banyak goresan besar
*        Sangat banyak aus dan banyak bagian hilang
*        Hampir seluruh bagian terdapat kotoran sudah dihilangkan

9. Fair ( Fair )
*        Jenis koin masih bisa diidentifikasi namun detail hingga tahun sudah sulit diidentifikasi
*        Sangat aus, pinggiran hilang, goresan bahkan lubang terlihat sangat jelas

10. Basal ( Basal )
*        Hanya terlihat seperti sekeping logam yang dikenali sebagai uang koin.

Itulah tingkatan kondisi fisik atau grade koin untuk pengetahuan bagi para penggemar numismatik pemula.

Minggu, 22 April 2012

Uang Kertas 5 Rupiah bergambar R. A. Kartini


Menurut sejarah, Bank Indonesia pada tahun 1952 untuk pertama kalinya mengedarkan uang kertas dalam seri ”Pahlawan dan Kebudayaan”, salah satunya yaitu uang kertas 5 Rupiah, uang yang dicetak oleh Thomas De la Rue sebuah percetakan di Inggris dan perancangnya adalah C. A. Mechelse bergambar tokoh R. A. Kartini di bagian depan. Seorang Pahlawan Nasional, pelopor emansipasi wanita Indonesia yang menginspirasi perancangan uang 5 Rupiah sebagai salah satu bentuk penghargaan jasa pahlawan wanita Indonesia.

Bagian depan




Uang yang didominasi warna monokromatik biru ini pada bagian belakang dipenuhi dengan beragam hias flora dan fauna, menyerupai pohon kehidupan yang mencerminkan bahwa negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa serta mempunyai nilai tradisi yang bersumber dari warisan budaya leluhur.

Bagian Belakang




Pohon kehidupan yang disebut kalpataru telah ada pada relief candi Borobudur, Pawon, Mendut dan Prambanan. Pada uang tersebut digambarkan batang, daun hingga bunga seakan terbuat dari emas dilengkapi dengan untaian mutiara pada dahan – dahannya.



Untuk pemilihan flora, terlihat adanya keindahan sepasang ular di kanan kiri pohon yang menyatu seakan menjaga kesucian pohon kehidupan tersebut.

Berdasarkan kode visual mengisyaratkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar yang selalu mampu menghargai jasa para pahlawan serta sangat menjunjung tinggi nilai tradisi dan budaya bangsa sebagai salah satu aset terbesar bagi kemajuan Indonesia.








Referensi :
id.wikipedia.org
uang-kuno.com
puslit.petra.ac.id

Kamis, 19 April 2012

Numismatik ~ Sejarah , Seni dan Investasi



 Hobi renang ? Main game atau gitar ? Membaca ? Memasak ? dll, pasti sudah sering mendengarnya. Kalau filateli ? hampir sebagaian orang tahu tentang hobi mengumpulkan perangko khususnya. Tapi bagaimana dengan Numismatik ? sebuah hobi sekaligus investasi luar biasa bagi para penggemarnya.

Numismatik adalah suatu kegiatan mengumpulkan mata uang kuno, baik berupa uang kertas, koin maupun token yang pada jamannya pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat untuk bertransaksi. Secara tidak langsung, penggemar numismatik akan mempelajari segala seri atau variasi uang yang ditemukan beserta sejarah mata uang atau terbentuknya hingga ciri khas uang tersebut.

Semakin tua dan sulit ditemukannya mata uang tertentu maka harganya akan semakin bernilai tinggi bagi penggemarnya. Sebut saja pada April 2012 ini nilai, 10.000 Rupiah cetakan tahun 1975 bergambar barong/borobudur dihargai Rp. 500.000. Untuk 50 Gulden cetakan tahun 1938 Seri Wayang (Sanering) dihargai Rp. 1.200.000. Untuk 5 Rupiah Sudirman cetakan tahun 1968 bernilai Rp. 1.500.000. dll. Yang pada jaman beredarnya uang tersebut memiliki nilai yang sangat kecil, namun setelah beberapa tahun nilainya sangat berlipat –lipat ganda. Mengapa? Karena terdapat sejarah yang tersimpan dalam selembar atau sekeping uang tersebut, yang sepintas dapat terlihat pada pemilihan gambar pada saat pencetakannya.

Di Indonesia ini dapat dikatakan surganya pecinta numismatik, berdasarkan prasasti Bulai sekitar tahun 860 M kerajaan Mataram Syailendra menggunakan mata uang pertama di nusantara. Peredaran mata uang logam Cina yang disebut Kepeng dengan lubang persegi empat ditengahnya.Ada pula Dinar dari pengaruh bangsa Arab, sedangkan pengaruh dari jajahan belanda yakni adanya Gulden, dan masih banyak lagi pengaruh uang dari negara- negara bekas penjajah lainnya. Hingga awal kemerdekaan Indonesia banyak terdapat jenis uang yang beredar, mulai dari mata uang ORI ( Oeang Repoeblik Indonesia ), uang Irian Barat, sampai dengan mata uang Rupiah.


Koin Perak Majapahit

  
Koin Kepeng



Tak sekedar mengumpulkan uang kuno dalam maupun luar negeri berupa koin, kertas atau bahkan keduanya berdasarkan fisiknya, tetapi penggemar hobi ini juga ada yang mengumpulkan uang berdasarkan nomor seri yang cantik, uang yang salah atau kurang cetak, uang salah potong dan uang dengan kesalahan proses pembuatan lainnya. Menjadikan hobi ini menjadi sangat unik, menantang dan tentunya sebuah investasi yang menyenangkan.









Referensi :
id.wikipedia.org
www.kafesantai.com
abhicom2002.blogspot.com
koinkunoantik.blogspot.com

Rabu, 18 April 2012

Asal Rupiah Indonesia



Mata uang resmi negara Indonesia adalah Rupiah, lalu bagaimana asal mula dipilih kata “Rupiah” untuk satuan mata uang negara Indonesia, yang anggapan masyarakat luas merupakan nama turunan dari “Rupee”, mata uang negara India. Tetapi ternyata menurut salah satu peneliti sejarah uang Indonesia yakni Adi Pratomo menyebutkan bahwa Rupiah berasala dari kata “Rupia”, dalam bahasa Mongolia berarti Perak.


Pada jaman itu, Mongolia dibawah Genghis Khan, dilanjutkan Timur Leng dan Kubailai Khan melakukan invasi hingga ke negara – negara selatan diantaranya Afganistan, India, pakistan. Serta negara – negara Utara, Rusia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya. Dimulailah penyebaran nama Rupia, oleh negara – negara bekas jajahan Mongolia tersebut karena adanya hubungan perdagangan ke berbagai dunia, termasuk wilayah nusantara.


Pada awal tahun 1500-an saat kolonialisme Eropa berkembang di Asia dan Afrika, terjadi perbedaan pelafalan.

Negara
Kata
Pelafalan
Inggris
Rupia
Rupee
Prancis
Rupia
Rouple
Jerman
Rupia
Rupie
Portugis
Rupia
Rupia


Sehingga kata Rupiah paling dekat dengan pelafalan Portugis, karena bahasa Indonesia mengambil bahasa melayu pasar sebagai bahasa persatuan. Yang pada saat itu, bangsa Portugis bertahan sekitar 130 tahun di Malaka. Maka orang Indonesia dalam penyebutannya ditambahkan akhiran “h” setelah kata Rupia, sangat khas dengan pelafalan orang jawa. Mulailah nama “Rupiah” digunakan untuk penyebutan mata uang Indonesia hingga kini, walaupun baru diperkenalkan secara resmi pada waktu pendudukan Jepang.





Referensi :
dumalana.com
today.co.id
nuministik-indonesia.blogspot.com

Rabu, 11 April 2012

Koleksi Boneka


Mau nyanyi dulu ah
“ Timang – timang..Bonekaku sayaaang….”

Yeah udah gedhe gini *gak mau bilang tua* haha, masih seneng banget ama boneka
Gak pernah beli sendiri sih

Hampir 100% dikasih gratis-tis-tis *bangga dapet gratisan*
Dari temen, sahabatku SMA ”Ana”, ama dari yayangku, eh dari tetanggaku juga *ahai*
Paling banyak dapet dari ortuku, tapi koleksi waktu balita sampe SMP semuanya dikasihkan ortuku ke ponakanku
Mulai dari barbie, susan, monyet ngedrum, beruang besar, bantal gedhe kayak tomat gitu, banyak deh, alasannya gara-gara udah jarang aku rawat


Nah waktu aku udah kuliah (kerja juga sih), tiba –tiba mulai kambuh lagi tuh hobinya
Jadi koleksi bonekanya mulai dari NOL lagi
Asyiknya, meski udah kerja tetep aja “Hidup Gratisan” dikasih orang- orang tersayang gitu...

Kalo liat deretan boneka uuh mata rasanya gak bisa kedip haha
Pengennya bawa pulang aja tuh semua bonekanya, kalo bisa sih gratisss..ngayal...
Nih aku tunjukin koleksi bonekaku


opyta.blogspot.com
Ikutan nampang juga deh



opyta.blogspot.com
Masih ada boneka yang kefoto tuh

 

opyta.blogspot.com

 
Nah itu boneka-boneka terbaru penghuni kamarku
Dan masih menunggu penghuni – penghuni baru selanjutnya
*maksudnya nunggu yang ngasih*hahaha

Sabtu, 07 April 2012

Postingan Pertama

Ayo mulai menulis !!!!, eh salah Ayo mulai MENGETIK !!!

Dipikir-pikir dulu, buka file di otak, mau nulis apa ya??
Udah dibangkar-bangkar nih otaknya
Koq gak ketemu hiii hii
Mau belajar dulu deh, adaptasi di dunia lain nih ceritanya, maap Dunia Maya maksud ku ( kayak apaan aja ).

Maklum penghuni baru, siapa juga yang mau maklumin. Emangnya nulis surat ijin pake "Maklum-Maklum" segala.
Yang ngijinin aja sebenernya gak maklum koq....( maap ye yang sering ijin gak ada maksud koq, "Sumpah" )
Eiits, stop! malah ngomongin surat ijin nih
Pamit belajar dulu deh...