Rabu, 15 Agustus 2012

Bunga Melati Putih


Bunga Melati Putih telah terpilih menjadi penghias pada permukaan belakang mata uang logam Indonesia yakni 500rupiah emisi 1991 , 500 rupiah emisi 1997 dan 500 rupiah emisi 2003, hanya berbeda ukuran gambarnya saja, yang terkecil ada pada emisi 1997. Begitu istimewanya “sosok” bunga melati putih ini sehingga membuatnya digunakan sebagai icon selama tiga kali berturut – turut pada uang logam 500 rupiah.
Ternyata, bunga melati putih dalam spesies Jasminium Sambac ini merupakan salah satu dari tiga Bunga Nasional Indonesia dan disebut sebagai Puspa Bangsa. Dua bunga lainnya yaitu bunga anggrek bulan (Phalaenopsis Amabilis) disebut sebagai Puspa Pesona dan bunga padma raksasa (Rafflesia Arnoldii) disebut sebagai Puspa Langka. Karena ketiga bunga ini dianggap dapat mewakili karakteristik bangsa Indonesia maka ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 4/1993.


Selain itu, melati putih memiliki makna penting dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ditandai oleh penggunaannya dalam berbagai ritual adat diberbagai suku di Indonesia, sebagai lambang keindahan, kehidupan bahkan kematian.
Biasanya, melati ini dirangkai menjadi Roncean Melati, Roncen Usus-usus, pada masyarakat umumnya digunakan untuk Bunga Taburan untuk upacara pemakaman, sedangkan oleh umat Hindu Bali seringkali digunakan sebagai Bunga Sesajen dalam ritual keagamaannya, dan masih banyak lagi.




Referensi :
id.wikipedia.org

Rabu, 27 Juni 2012

Uang Logam 500 Rupiah Emisi 1997


Di tahun 1997, telah diluncurkan uang logam 500 rupiah “versi Melati Kecil”, uang ini merupakan “adik” dari 500rupiah emisi 1991 bergambar Melati Besar. Uang kelahiran jaman Repubik Indonesia Kesatuan (RI Kesatuan) ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 28 Agustus 1997. Bahan pembuatan uang logam 500 rupiah emisi 1997 adalah aluminium bronze, pada bagian depan dan belakang uang logam didominasi oleh warna kuning keemasan.
Uang logam 500 rupiah bergambar melati putih kecil ini berbentuk bulat pipih dengan ketebalan 1,83 mm. Selogam uang ini memiliki berat sebesar 5,34 mm dan berdiameter 24,00 mm.
Pada bagian depan tergambar lambang Negara yaitu Garuda Pancasila, di bawahnya tertulis tahun pembuatan dan tulisan “BANK INDONESIA”.
Depan
Dibelakang uang logam pada bagian paling atas bergambar bunga melati putih hampir sama dengan 500 rupiah emisi1991 namun pada emisi 1997 ini, bunga melatinya berukuran lebih kecil. Lalu dibagian tengah tertulis “500 RUPIAH” berukuran jauh lebih besar daripada emisi sebelumnya dan diurutan terbawah diikuti dengan tulisan “BUNGA MELATI”.
Belakang
Bahan, warna, tulisan, pemilihan gambar serta nominal uang logam 500 rupiah emisi 1997 ini sebenarnya sama dengan desain pada uang logam 500 rupiah emisi 1991, yang membedakan hanya ukuran angka nominal dan gambar bunga melati serta urutan peletakannya (atas, bawah / tengah koin).
Pada sekeliling pinggiran uang ini tidak memiliki desain istimewa hanya seperti dikelilingi huruf O sebagai batas pinggirannya yang lebih tebal dari bagian tengah, sedangkan disampingnya berbentuk halus dan rata.






Nb : Belum sempat upload gambar

Referensi :
bi.go.id
id.wikipedia.org

Selasa, 05 Juni 2012

Uang Logam 500 Rupiah Emisi 1991


Uang logam 500 Rupiah pertama kali diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1991. Uang logam berdiameter 24,00 mm ini bahannya terbuat dari Aluminium Bronze dengan didominasi warna kuning keemasan pada bagian depan dan belakang.

opyta.blogspot.com
Belakang

opyta.blogspot.com
Depan


Uang terbitan jaman RI Kesatuan ini berbentuk bulat pipih dan memiliki ketebalan yang mencapai 1,80 mm sedangkan beratnya sebesar 5,29 gram. Disekeliling pinggiran permukaan bagian depan dan belakang dihiasi garis – garis membentuk gelombang.

opyta.blogspot.com


Pada permukaan depan terdapat gambar lambang Negara Garuda Pancasila, dibawahnya tertulis tahun emisi dan tulisan “BANK INDONESIA”.
Sedangkan di bagian belakang tertulis “Bunga Melati” dan angka ”Rp 500” (kecil), di tengah tulisan diberikan gambar bunga melati (besar).
Di samping koin bergerigi terus menerus di sekelilingnya.
opyta.blogspot.com


Senin, 04 Juni 2012

Daftar alamat SMP Negeri Surabaya


Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) akan segera dimulai, termasuk adek Queen Opyta yang juga melakukan persiapan pemilihan dan pendaftaran Sekolah Menengah Pertama yang dilaksanakan secara online di situs resmi PPDB Surabaya. Seringkali banyak orang tua atau wali murid yang pilihannya bertentangan dengan si anak ( padahal yang sekolah si anak ya....) hanya karena lokasi sekolah. Nah berikut ini Queen Opyta berbagi daftar alamat Sekolah Menengah Pertama Negeri ( SMPN ) Surabaya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan antar ortu/wali dan si calon siswa :


Nama Sekolah Alamat
SMP Negeri 1 Jl. Pacar 4-6 Genteng
SMP Negeri 2 Jl. Kepanjen No. 1 Krembangan
SMP Negeri 3 Jl. Praban No. 3  Genteng
SMP Negeri 4 Jl. Tanjung Anom No. 12 Genteng
SMP Negeri 5 Jl. Rajawali No. 57 krembangan
SMP Negeri 6 Jl. Jawa 24 Gubeng
SMP Negeri 7 Jl. Tanjung Sadari No. 17 Krembangan
SMP Negeri 8 Jl. Bunguran 15-17 Pab. Cantikan
SMP Negeri 9 Jl. Taman Putro Agung 1 Tambak Sari
SMP Negeri 10 Jl. Kupang Panjaan V/2 Tegalsari
SMP Negeri 11 Jl. Sawah Pulo No. 1 Semampir
SMP Negeri 12 Jl. Ngagel Kebonsari I Wonokromo
SMP Negeri 13 Jl. Jemursari II Wonocolo
SMP Negeri 14 Jl. Jurang Kuping Benowo
SMP Negeri 15 Jl. Kedung Cowek No. 351 Kenjeran
SMP Negeri 16 Jl. Mastrip Bogangin 1 Karangpilang
SMP Negeri 17 Jl. Raya Tenggilis Mejoyo 1 Rungkut
SMP Negeri 18 Jl. Bambang Suntoro Kenjeran
SMP Negeri 19 Jl. A.R. Hakim No. 103B Sukolilo
SMP Negeri 20 Jl. Sambi Kerep Lakarsantri 
SMP Negeri 21 Jl. Jambangan IV Jambanga
SMP Negeri 22 Jl. Gayungsari Barat X/38 Gayungan
SMP Negeri 23 Jl. Kedung Baruk Barat Permai 1 Rungkut
SMP Negeri 24 Jl. Bazoka Karangpilang  
SMP Negeri 25 Jl. Simomulyo No. 25 Sukomanunggal
SMP Negeri 26 Jl. Raya Banjar Sugihan N0.21 Tandes
SMP Negeri 27 Jl. Wonosari Besar Ujung Semapir
SMP Negeri 28 Jl. Menganti Lidah Wetan 23-B Lakarsantri
SMP Negeri 29 Jl.Prof. Dr. Moestopo 4 Tambaksari
SMP Negeri 30 Jl. Medokan Semampir Sukolilo
SMP Negeri 31 Jl. Dk. Bulak Banteng Sekolahan Kenjeran
SMP Negeri 32 Jl. Achmad Yani No. 6-8 Wonokromo
SMP Negeri 33 Jl. Putat Gede Selatan 8 Sukomanunggal
SMP Negeri 34 Jl. Menganti Wiyung
SMP Negeri 35 Jl. Rungkut Asri 22 Rungkut
SMP Negeri 36 Jl. Kebonsari Sekolahan No. 15 Jambangan
SMP Negeri 37 Jl. Kalianyar 18-20 Genteng
SMP Negeri 38 Jl. Kutilang No. 9-11 Krembangan
SMP Negeri 39 Jl. Ry Prapen Panjang Jiwo Tenggilis Mejoyo
SMP Negeri 40 Jl. Bangkingan VIII/8 Lakarsantri
SMP Negeri 41 Jl. Gembong sekolahan No. 5
SMP Negeri 42 Jl. Dupak Rukun Ps. Loak
SMP Negeri 43 Jl. Raden Saleh 12
SMP Negeri 44 Jl. Bolodewo
SMP Negeri 45 Jl. Mulyorejo 48
SMP Negeri 46 Jl. Bintang Diponggo Kav. 873 SD Pakis VIII
SMP Negeri 47 Jl. Sikatan Manukan SD Manukan Wetan
SMP Negeri 48 Jl. Bratang Wetan 36 SD Ngagelrejo V
SMP Negeri 49 Jl. Kutisari Indah Selatan VI/2
SMP Negeri 50 Jl. Sukomanunggal 92 C
SMP Negeri 51 Jl. Balas Klumprik
SMP Negeri 52 Jl. Semampir Gang Kelurahan    

Senin, 07 Mei 2012

Uang Logam 1000 Rupiah bergambar Angkung



Pada tanggal 01 April 2010 Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan uang logam baru pecahan 1.000 Rupiah. Uang logam berwarna putih keperakan ini terbuat dari besi / baja dilapisi dengan bahan Nickel Plated Steel (NPS) yang untuk pertama kalinya NPS digunakan oleh BI untuk  bahan pembuatan uang logam Indonesia. Uang berdiameter 24,15 mm ini mempunyai ketebalan sekitar 1,60 mm dan memiliki berat sebesar 4,5 gram.

Pada bagian depan koin terdapat gambar lambang negara yakni Garuda Pancasila, diatasnya tertulis “Bank Indonesia”. Dibagian tengah tercantum angka nominalnya yaitu “1000” diikuti dengan tulisan satuan “Rupiah” dibagian bawahnya.

Bagian Depan

Uang logam 1000 Rupiah beremisi tahun 2010 ini, pada bagian belakang bergambar Angklung dengan latang belakang Gedung Sate yang terdapat di Kota Bandung, Jawa Barat.


Bagian Belakang

Angklung merupakan alat musik tradisional di Indonesia, berasal dari tanah sunda-Jawa Barat. Terbuat dari bambu dan bunyi khasnya dihasilkan dari benturan badan pipa bambu yang digoyangkan saat dimainkan. Alat musik yang telah dikenal sejak masa kerajaan Sunda ini pada mulanya dibuat dan dimainkan bertujuan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi sehingga tanaman padi rakyat dapat tumbuh subur dengan hasil berlimpah.
Selain itu juga berfungsi sebagai alat penggugah semangat dalam pertempuran dalam masa penjajahan. Oleh karena itu angklung pernah dilarang penggunaannya pada masa kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda.
Namun setelah itu, angklung semakin menyebar ke berbagai daerah seperti Jawa, Kalimantan hingga Sumatera. Jadi alasan dipilihnya Angklung sebagai gambar utama pada uang logam ini bertujuan sebagai salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan nasional.

Arsitektur Gedung Sate yang memiliki ornamen tusuk sate pada menara sentralnya tersebut merupakan hasil karya arsitek Ir. J. Gerber beserta timnya dengan beberapa masukan dari maestro arsitek Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage, memberikan nuansa tradisional Nusantara dengan gaya arsitektur Indo-Eropa yang unik dan anggun. Gedung Sate mulai dibangun pada 27 Juli 1920 untuk pembangunan induk bangunan utama dapat diselesaikan selama 4 tahun pada bulan September 1924. Di Gedung Sate pada tanggal 03 Desember 1945 telah terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh pemuda untuk mempertahankan gedung dari serangan pasukan Gurkha, untuk mengenang peristiwa tersebut dibuatlah tugu dari batu diletakkan dihalaman depan Gedung Sate.

Gedung Sate jaman dulu


Kesempurnaan keindahan dan megahnya Gedung ini dilengkapi dengan gedung baru bergaya konstektual dibangun tahun1977 oleh arsitek Ir. Sudibyo. Sejak tahun 1980, Gedung Sate dikenal dengan sebutan Kantor Gubenur sebab digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan Propinsi Jawa Barat.
Keindahan dan nilai sejarah yang dimiliki Gedung Sate tersebut menjadikannya dipilih sebagai gambar pada uang logam 1.000 Rupiah sebagai wujud pelestarian tempat bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia.






 
Referensi :
bi.go.id
id.wikipedia.org

Sabtu, 28 April 2012

Grade Uang Koin ( Logam )


Sebagai seorang numismatik, ada beberapa aturan dasar yang wajib diketahui dan dijadikan pedoman terutama saat berburu mata uang kuno, agar tidak ”merasa” tertipu dengan harga fantastis yang ditawarkan penjual uang kuno. Selain dari segi sejarah, kelangkaan, keunikan, ada hal yang tidak kalah penting yaitu dengan mengetahui tingkat kondisi fisik mata uang atau sering disebut Grade.

Pengetahuan grade sangat berkaitan erat dengan penentuan harga jual beli dan nilai tukar menukar suatu koleksi. Semakin tinggi grade suatu uang maka semakin tinggi pula harga uang tersebut. Sebaliknya, jika gradenya rendah maka harganya menjadi murah.

Berikut ini urutan grade atau kondisi fisik khusus koin :
1. Proof ( PR )
Uang koin yang dicetak dan diedarkan khusus untuk para kolektor. Permukaan koin berkilau tanpa cacat

2. Mint State ( MS )
*        Uang koin yang baru dicetak atau baru diedarkan secara resmi oleh suatu negara
*        Secara keseluruhan terlihat sempurna
*        Mengkilap, cemerlang, tidak ada cacat

3. Uncirculated ( UNC )
*        Masih mengkilap, namun tak sesempurna MS
*        Terdapat sedikit tanda atau bekas adanya sirkulasi pemakaian uang

4. Extremely Fine ( XF or EF )
*        Uang yang diedarkan masih sedikit
*        Masih berkilau namun ada beberapa bagian koin yang sudah tidak mengkilap
*        Ada sedikit aus di pinggiran koin dan atau bagian yang menonjol

5. Very Fine ( VF )
*        Uang yang beredar sudah agak banyak
*        Koin sudah tidak mengkilap lagi
*        Di permukaan koin terdapat goresan halus
*        Di pinggiran dan bagian yang menonjol pada koin terdapat tanda aus yang sangat jelas
*        Seluruh detil koin (tulisan,gambar) terlihat jelas dan lengkap

6. Fine ( F )
*        Seluruh detil penting koin masih terlihat namun ada struktur menonjol yang telah bersatu dengan bagian yang rata
*        Terdapat aus yang jelas dan banyak
*        Terdapat kotoran namun masih mudah dibersihkan dengan jari.

7. Very Good ( VG )
*        Desain dan tahun masih terlihat jelas namun detil koin sudah agak samara
*        Banyak sekali aus bahkan ada bagian pinggir yang mungkin hilang
*        Terlihat goresan kecil hingga besar
*        Terdapat kotoran yang tidak bisa dihilangkan dengan jari

8. Good ( G )
*        Seluruh detil penting koin, desain, tahun masih terlihat meskipun agak rata
*        Sebagian tulisan, gambar hilang
*        Terdapat sangat banyak goresan besar
*        Sangat banyak aus dan banyak bagian hilang
*        Hampir seluruh bagian terdapat kotoran sudah dihilangkan

9. Fair ( Fair )
*        Jenis koin masih bisa diidentifikasi namun detail hingga tahun sudah sulit diidentifikasi
*        Sangat aus, pinggiran hilang, goresan bahkan lubang terlihat sangat jelas

10. Basal ( Basal )
*        Hanya terlihat seperti sekeping logam yang dikenali sebagai uang koin.

Itulah tingkatan kondisi fisik atau grade koin untuk pengetahuan bagi para penggemar numismatik pemula.

Minggu, 22 April 2012

Uang Kertas 5 Rupiah bergambar R. A. Kartini


Menurut sejarah, Bank Indonesia pada tahun 1952 untuk pertama kalinya mengedarkan uang kertas dalam seri ”Pahlawan dan Kebudayaan”, salah satunya yaitu uang kertas 5 Rupiah, uang yang dicetak oleh Thomas De la Rue sebuah percetakan di Inggris dan perancangnya adalah C. A. Mechelse bergambar tokoh R. A. Kartini di bagian depan. Seorang Pahlawan Nasional, pelopor emansipasi wanita Indonesia yang menginspirasi perancangan uang 5 Rupiah sebagai salah satu bentuk penghargaan jasa pahlawan wanita Indonesia.

Bagian depan




Uang yang didominasi warna monokromatik biru ini pada bagian belakang dipenuhi dengan beragam hias flora dan fauna, menyerupai pohon kehidupan yang mencerminkan bahwa negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa serta mempunyai nilai tradisi yang bersumber dari warisan budaya leluhur.

Bagian Belakang




Pohon kehidupan yang disebut kalpataru telah ada pada relief candi Borobudur, Pawon, Mendut dan Prambanan. Pada uang tersebut digambarkan batang, daun hingga bunga seakan terbuat dari emas dilengkapi dengan untaian mutiara pada dahan – dahannya.



Untuk pemilihan flora, terlihat adanya keindahan sepasang ular di kanan kiri pohon yang menyatu seakan menjaga kesucian pohon kehidupan tersebut.

Berdasarkan kode visual mengisyaratkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar yang selalu mampu menghargai jasa para pahlawan serta sangat menjunjung tinggi nilai tradisi dan budaya bangsa sebagai salah satu aset terbesar bagi kemajuan Indonesia.








Referensi :
id.wikipedia.org
uang-kuno.com
puslit.petra.ac.id

Kamis, 19 April 2012

Numismatik ~ Sejarah , Seni dan Investasi



 Hobi renang ? Main game atau gitar ? Membaca ? Memasak ? dll, pasti sudah sering mendengarnya. Kalau filateli ? hampir sebagaian orang tahu tentang hobi mengumpulkan perangko khususnya. Tapi bagaimana dengan Numismatik ? sebuah hobi sekaligus investasi luar biasa bagi para penggemarnya.

Numismatik adalah suatu kegiatan mengumpulkan mata uang kuno, baik berupa uang kertas, koin maupun token yang pada jamannya pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat untuk bertransaksi. Secara tidak langsung, penggemar numismatik akan mempelajari segala seri atau variasi uang yang ditemukan beserta sejarah mata uang atau terbentuknya hingga ciri khas uang tersebut.

Semakin tua dan sulit ditemukannya mata uang tertentu maka harganya akan semakin bernilai tinggi bagi penggemarnya. Sebut saja pada April 2012 ini nilai, 10.000 Rupiah cetakan tahun 1975 bergambar barong/borobudur dihargai Rp. 500.000. Untuk 50 Gulden cetakan tahun 1938 Seri Wayang (Sanering) dihargai Rp. 1.200.000. Untuk 5 Rupiah Sudirman cetakan tahun 1968 bernilai Rp. 1.500.000. dll. Yang pada jaman beredarnya uang tersebut memiliki nilai yang sangat kecil, namun setelah beberapa tahun nilainya sangat berlipat –lipat ganda. Mengapa? Karena terdapat sejarah yang tersimpan dalam selembar atau sekeping uang tersebut, yang sepintas dapat terlihat pada pemilihan gambar pada saat pencetakannya.

Di Indonesia ini dapat dikatakan surganya pecinta numismatik, berdasarkan prasasti Bulai sekitar tahun 860 M kerajaan Mataram Syailendra menggunakan mata uang pertama di nusantara. Peredaran mata uang logam Cina yang disebut Kepeng dengan lubang persegi empat ditengahnya.Ada pula Dinar dari pengaruh bangsa Arab, sedangkan pengaruh dari jajahan belanda yakni adanya Gulden, dan masih banyak lagi pengaruh uang dari negara- negara bekas penjajah lainnya. Hingga awal kemerdekaan Indonesia banyak terdapat jenis uang yang beredar, mulai dari mata uang ORI ( Oeang Repoeblik Indonesia ), uang Irian Barat, sampai dengan mata uang Rupiah.


Koin Perak Majapahit

  
Koin Kepeng



Tak sekedar mengumpulkan uang kuno dalam maupun luar negeri berupa koin, kertas atau bahkan keduanya berdasarkan fisiknya, tetapi penggemar hobi ini juga ada yang mengumpulkan uang berdasarkan nomor seri yang cantik, uang yang salah atau kurang cetak, uang salah potong dan uang dengan kesalahan proses pembuatan lainnya. Menjadikan hobi ini menjadi sangat unik, menantang dan tentunya sebuah investasi yang menyenangkan.









Referensi :
id.wikipedia.org
www.kafesantai.com
abhicom2002.blogspot.com
koinkunoantik.blogspot.com

Rabu, 18 April 2012

Asal Rupiah Indonesia



Mata uang resmi negara Indonesia adalah Rupiah, lalu bagaimana asal mula dipilih kata “Rupiah” untuk satuan mata uang negara Indonesia, yang anggapan masyarakat luas merupakan nama turunan dari “Rupee”, mata uang negara India. Tetapi ternyata menurut salah satu peneliti sejarah uang Indonesia yakni Adi Pratomo menyebutkan bahwa Rupiah berasala dari kata “Rupia”, dalam bahasa Mongolia berarti Perak.


Pada jaman itu, Mongolia dibawah Genghis Khan, dilanjutkan Timur Leng dan Kubailai Khan melakukan invasi hingga ke negara – negara selatan diantaranya Afganistan, India, pakistan. Serta negara – negara Utara, Rusia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya. Dimulailah penyebaran nama Rupia, oleh negara – negara bekas jajahan Mongolia tersebut karena adanya hubungan perdagangan ke berbagai dunia, termasuk wilayah nusantara.


Pada awal tahun 1500-an saat kolonialisme Eropa berkembang di Asia dan Afrika, terjadi perbedaan pelafalan.

Negara
Kata
Pelafalan
Inggris
Rupia
Rupee
Prancis
Rupia
Rouple
Jerman
Rupia
Rupie
Portugis
Rupia
Rupia


Sehingga kata Rupiah paling dekat dengan pelafalan Portugis, karena bahasa Indonesia mengambil bahasa melayu pasar sebagai bahasa persatuan. Yang pada saat itu, bangsa Portugis bertahan sekitar 130 tahun di Malaka. Maka orang Indonesia dalam penyebutannya ditambahkan akhiran “h” setelah kata Rupia, sangat khas dengan pelafalan orang jawa. Mulailah nama “Rupiah” digunakan untuk penyebutan mata uang Indonesia hingga kini, walaupun baru diperkenalkan secara resmi pada waktu pendudukan Jepang.





Referensi :
dumalana.com
today.co.id
nuministik-indonesia.blogspot.com

Rabu, 11 April 2012

Koleksi Boneka


Mau nyanyi dulu ah
“ Timang – timang..Bonekaku sayaaang….”

Yeah udah gedhe gini *gak mau bilang tua* haha, masih seneng banget ama boneka
Gak pernah beli sendiri sih

Hampir 100% dikasih gratis-tis-tis *bangga dapet gratisan*
Dari temen, sahabatku SMA ”Ana”, ama dari yayangku, eh dari tetanggaku juga *ahai*
Paling banyak dapet dari ortuku, tapi koleksi waktu balita sampe SMP semuanya dikasihkan ortuku ke ponakanku
Mulai dari barbie, susan, monyet ngedrum, beruang besar, bantal gedhe kayak tomat gitu, banyak deh, alasannya gara-gara udah jarang aku rawat


Nah waktu aku udah kuliah (kerja juga sih), tiba –tiba mulai kambuh lagi tuh hobinya
Jadi koleksi bonekanya mulai dari NOL lagi
Asyiknya, meski udah kerja tetep aja “Hidup Gratisan” dikasih orang- orang tersayang gitu...

Kalo liat deretan boneka uuh mata rasanya gak bisa kedip haha
Pengennya bawa pulang aja tuh semua bonekanya, kalo bisa sih gratisss..ngayal...
Nih aku tunjukin koleksi bonekaku


opyta.blogspot.com
Ikutan nampang juga deh



opyta.blogspot.com
Masih ada boneka yang kefoto tuh

 

opyta.blogspot.com

 
Nah itu boneka-boneka terbaru penghuni kamarku
Dan masih menunggu penghuni – penghuni baru selanjutnya
*maksudnya nunggu yang ngasih*hahaha

Sabtu, 07 April 2012

Postingan Pertama

Ayo mulai menulis !!!!, eh salah Ayo mulai MENGETIK !!!

Dipikir-pikir dulu, buka file di otak, mau nulis apa ya??
Udah dibangkar-bangkar nih otaknya
Koq gak ketemu hiii hii
Mau belajar dulu deh, adaptasi di dunia lain nih ceritanya, maap Dunia Maya maksud ku ( kayak apaan aja ).

Maklum penghuni baru, siapa juga yang mau maklumin. Emangnya nulis surat ijin pake "Maklum-Maklum" segala.
Yang ngijinin aja sebenernya gak maklum koq....( maap ye yang sering ijin gak ada maksud koq, "Sumpah" )
Eiits, stop! malah ngomongin surat ijin nih
Pamit belajar dulu deh...